BITUNG - Tak anti Kritik, Walikota Bitung Ir Maurits Mantiri MM Sosok pemimpin yang patut diteladani, Meski di cerca dengan kritik tak lantas membuatnya marah, justru sebaliknnya kritikan itu semuanya pun di balasnya dengan senyum.
Festival HAM Kota Bitung 2024 menjadi bukti saat dimana dirinya sedang berbicara di depan Pimpinan Komnas HAM. Kantor Sekertariat Presiden dan Dewan Pengurus INFID serta ratusan Peserta Festival.
ASN yang bekerja di Badan Pendapatan Daerah yang diketahui bernama HK alias Evi dengan lantang mempertanyakan, kapan Tunjangan Hari Raya dan TPP kami di bayarkan." Selanya.
Dengan Pembawaan yang tenang, sembari senyum, Walikota pun menjawab "Iya, Saya jawab dulu pertanyaan, sudah ada " kata Walikota.
Buntut upaya instrupsi yang dilakukan ASN ini mendapat kecaman dari teman seprofesinya, yang menurutnya itu sangat tidak beretika. Harusnya kata dia itu disampaikan pada rapat ASN.
" Ini sangat memalukan bagi kami ASN kota Bitung, dan kalau hal ini dibiarkan akan sangat berpengaruh pada karakter ASN Indonesia, " ungkap Willy salah satu ASN. yang juga berharap akan anggaran itu. Namun dirinya pun sadar bahwa akan ada waktu dan moment yang tepat.
Jubir Pemkot Bitung Albert Pelenkahu, saat dikonfirmasi soal etika ASN tersebut mengatakan bahwa acaranya sudah dimulai sejak pukul 13.30 siang, yang didahului dengan Materi pengantar tentang isu yang akan dibahas , agar semuanya mempunyai dasar yang kuat sebelum berdiskusi.
Kemudian lanjutnya, peserta dibagi menjadi 5 Grup yang masing-masing Grup diskusi membahas isu Ham. Grup A mendapatkan Judul Diskusi Bisnis dan Ham di Sektor Perikanan dan Kelautan,
Baca juga:
Apel Pagi, Hengky; Minta KPD Rampungkan Data
|
Grup B mendapatkan judul diskusi Perlindungan dan Pemenuhan HAM di Kelompok Minoritas Bitung, Grup C dengan materi diskusi Perlindungan dan Pemenuhan HAM Perempuan dan Anak Kota Bitung.
Grup D Materinya adalah Memperkuat Demokrasi Substansif Perlindungan Pejuang Ham dan Lingkungan dan materi terakhir adalah Menghentikan Laju Konflik Agraria, dan perlindungan Ruang Hidup Rakyat.
“Usai berdiskusi lahirlah penetapan isu per grup yang kemudian setiap isu akan diplenokan sekaligus mendapatkan keterangan dari Kepala Daerah dalam sidang Pleno.
Tapi oknum ASN ini, kata Pelenkahu datang terlambat, dan berteriak dan memotong penjelasan Walikota di depan forum
. "Seharusnya jika memiliki aspirasi oknum ASN tersebut gabung dengan Kelompok yang membahas masalah yang telah ditetapkan dengan mengikuti mekanisme yang dibangun panitia pusat, agar tatap muka dialogis itu melahirkan rekomendasi yang proposional dengan nilai-nilai HAM karena nantinya diadopsi pemangku kepentingan di Indonesia, " ungkap Pelenkahu.
Menurut Assisten 1, dengan kejadian ini, membuat forum dialogis yang responsif serta terhormat itu terasa seperti mimbar jalanan yang tak punya arah. Terkesan Nantinya kwalitas ASN Bitung seperti itu, jelasnya seraya mengatakan jika tindakan itu bukan atas nama seluruh ASN Bitung.
"Namun Walikota sendiri justru memangil yang bersangkutan untuk duduk didepan karena forum sudah berteriak teriak, minta walikota melanjutkan penjelasan awalnya sebelum ASN itu berteriak, " Palenkahu.
Juru bicara Pemkot ini pun berpikir berpikir jika ada motivasi lain dalam tindakan Oknum ASN tersebut, karena usai pleno telah beredar video Pendek dirinya teriak minta penjelasan pak Waikota di dalam forum
“Saya menduga jika Vidio yang beredar itu direkam sendiri oleh oknum kemudian dibagikan, padahal pleno juga sudah direkam lewat zoom, ” katanya.
Terkait soal itu, Walikota Bitung ir Maurits Mantiri ditemui usai mengikuti pleno tersebut hanya tersenyum dan menyampaikan jika hal itu adalah dinamika.
"Bagaimanapun yang bersangkutan adalah staf saya dan itu menjadi tanggung jawab saya, " kata Mantiri seraya berjabat tangan dengan para peserta (***)